Jam menunjukkan pukul 20.00WIB. Malam mulai datang, menjalar ke seluruh penjuru ruang. Sepi lagi senyap. Seolah mereka hendak mengabari pada siapapun untuk menyudahi aktivitas.
Di sebuah ruangan lumayan besar, terlihat para penghuni duduk manis untuk mengisi waktu menjelang terlelap di peraduan. Tak jauh dari mereka, sesosok tubuh renta tertidur di tempat tidur yang khusus peruntukannya.
Sesekali terdengar rintihan maupun rancuan darinya. Keluarlah beragam kata yang kadang bermakna ataupun yang tak jelas maksudnya.
Sekelilingnya memang tak seramai dan seriang dulu. Apalagi ketika yang tertidur itu mendongeng sambil mengelus kepala buah hatinya. Tuhan rupanya sedang memberikan berkah kepada sosok tersebut juga keluarga yang mendampinginya. Kasih sayang Tuhan begitu jelas terbaca ketika semua keluarga berkumpul. Betapa banyak nikmatNYA yang selama ini seolah terlewatkan begitu saja.
Malam kian larut, satu per satu mulai menyambut mimpinya. Tinggallah kesunyian yang menemani. Tak ada canda maupun tawa. Berbagai asma Tuhan, ALLOH SWT, terlafadz mengiringi nafaz yang coba beradu dengan kesenyapan.
Sesekali suana itu pecah oleh rintihan sosok yang tergolek lemah tak berdaya. Miris dan mencoba untuk tegar merasakan semua ini. Mengapa kejadiannya begitu cepat dan seolah tak ada ruang untuk menawarnya.
Tuhan sudah berkehendak, dan manusia memiliki kewajiban untuk berusaha.
Kembali kesunyian mengelus raga ini. Ia malah ingin menasehati,"Janganlah engkau terbawa suasana, akan tetapi kamulah yang bisa mewarnai suasana itu."
Mudah diucapkan, tapi sulit buat dilaksanakan.
Kesunyian dan kesenyapan mencoba menjalar ke seluru penjuru ruang dan mencoba mengantarkan siapapun ke peraduan.Kapankah ini akan berakhir?hanya Alloh yang mengetahuinya.
Home »
» Berkawan Sepi
Berkawan Sepi
Written By REDAKTUR on 28 March 2010 | 10:37 AM
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Post a Comment