Random Post

.
Home » » Noordin M. Top dan Politik Pengalihan

Noordin M. Top dan Politik Pengalihan

Written By REDAKTUR on 10 August 2009 | 1:13 AM

Jika benar korban tewas dalam penyergapan oleh Densus 88 Antiteror di Temanggung bukan Noordin M Top, maka politik pengalihan telah berhasil dimainkan gembong teroris itu untuk mengecoh kepolisian. Inikah taktik pengalihan perhatian ala Noordin?

Mantan Kepala Densus 88 Antiteror Suryadarma Nasution mengakui Noordin adalah teroris yang sangat cerdik dan lihai dalam menyiasati kejaran aparat. Noordin juga sangat pandai mencari habitat yang tepat untuk bersembunyi. "Harus diakui dia very smart," kata Suryadarma kepada pers.

Sebagai buron yang bertahun-tahun lolos dari penangkapan aparat polisi, Noordin memiliki kelihaian tersendiri dalam mengatur pelarian dan persembunyiannya. Dalam pelariannya, kata Suryadarma, Noordin kadang berpenampilan sebagai perempuan Muslim berjilbab, kadang berlagak pria berkopiah, mengenakan helm, dan menggunakan ojek.

Kecerdikan Noordin juga diakui oleh pengamat intelijen Dynno Chressbon. Noordin, kata Dynno, pandai mengecoh aparat karena punya taktik pelarian dari A sampai Z dan hanya dia sendiri yang tahu. "Jika mayat korban pentergapan di Temanggung itu bukan jenazah Noordin, maka itu bukti bahwa dia mampu mengalihkan perhatian aparat polisi yang memburunya. Membekuk Noordin memang bukan perkara mudah," kata Dynno.

Politik pengalihan Noordin memang sulit diduga. Buktinya, sudah bertahun-tahun ia lolos dari jeratan, penyergapan, dan pengejaran polisi. "Taktik pengalihan itu menyulitkan aparat menyergapnya dalam keadaan hidup atau mati," ujar Dynno.

Sejauh ini, sejumlah pihak meragukan jenazah korban tewas di Temanggung adalah Noordin M Top. Pihak pertama yang meragukan kematian Noordin adalah pengamat intelijen Dynno Chressbon. Kemudian ada mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan pengamat terorisme Sydney Jones.

Terakhir keraguan itu dilontarkan Rohan Gunaratna, peneliti dari Centre for Violence and Terrorism Singapura. "Noordin belum mati. Uji DNA membuktikan bahwa jasad yang ditemukan bukanlah Noordin M Top," kata Gunaratna.

Pandangan Gunaratna sama dengan Dynno yang mengaku sudah melihat foto asli jenazah itu. Teroris di Temanggung itu tidak mirip sama sekali dengan Noordin. Kemiripan jenazah dengan foto yang beredar hanya dari kalung yang dipakai saja.

"Lebih mirip preman pasar daripada Noordin M Top," cetus Dynno, Direktur Lembaga Studi Intelijen dan Keamanan nasional (SIKNAL).

Rohan Gunaratna bahkan berani menyatakan jenazah tersebut bukanlah Noordin M Top. Ia mengaku mengutip dari sumber yang ikut dalam proses investigasi. "Dia (Noordin) belum tewas. Sesungguhnya tes DNA membuktikan bahwa jasad yang ditemukan bukan Noordin M Top," kata Rohan.

Apakah ini membuktikan keberhasilan politik pengalihan ala Noordin untuk mengecoh kepolisian? Publik masih harus menunggu Kapolri mengumumkan hasil tes DNA atas jenazah teroris yang ditembak aparat Densus 88 di Temanggung itu. Kapan pengumuman itu dilaksanakan? Hanya Kapolri yang tahu! (Inilah.com)
Share this article :

0 komentar:

.

.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PROPUBLIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger