Jamkesmas buat masyarakat miskin, bukan buat si kaya. |
Di dalamnya,sang empu rumah, tiada lain eyang dari para bocah itu, tergolek sakit.Hampir sebulan ibu enam puluh tahun itu bergelut dengan sakitnya. Sang putri, terlihat telaten menemani ibu itu. Putra yang lain terlihat sedang membersihkan rumah.Maklum, sehari sebelumnya, guyuran hujan dan angin menghempaskan flapon teras rumah.
Sang ayah, yang juga sudah renta tapi berbadan kekar tetap setia dengan aktivitasnya, berbenah isi dalam rumah meski tidak secekatan dulu sewaktu masih aktif berdinas di instansi militer.
Sang ibu yang sedang sakit, setiap dua hari sekali dikontrol oleh dokter, yang kebetulan tinggal tak jauh dari rumah itu. Dokter itu juga pernah sakit sama seperti yang diderita ibu itu.
Pengobatan pada ibu tersebut hingga kini memang tidak kekurangan. Malah ada obat-obatan alternatif juga terlihat di meja dekat tempat tidur ibu itu.
Angan saya, tak jauh dari rumah tersebut, ada nenek tua yang juga berpenyakit sama.Tapi kondisinya jauh lebih membuat pilu. Keadaan ekonomi bisa dibilang pas-pasan. Untuk berobat nenek tersebut mengandalkan seorang mantri yang juga tidak jauh dari rumah nenek itu.
Program pemerintah untuk membantu rakyat miskin masih belum dia ketahui. Padahal, di media massa, pemerintah telah menggembar-gemborkan progam JaminanKesehatan untuk Rakyat Miskin (Jamkesmas).
Entah apa yang salah dari program itu.Mungkin sosialisasi ke masyarakat miskin yang harus ditingkatkan lagi. Jangan hanya menjelang Pemilu saja, melainkan setiap waktu.Tentu tiada lain agar program tersebut benar benar tepat sasaran.
Berdasar pengakuan keluarga nenek tadi, mereka belum pernah didata untuk program Jamkesmas. Mereka, dulu, pernah didata kelurahan sewaktu ada program pemerintah orde baru untuk masyarakat miskin.Tapi kini, aku mereka, belum satupun perangkat pemerintahan yang datang ke rumahnya.
Ini mungkin cerminan,baik bagi pemerintah maupun lembaga amil zakat, infak, sedekah, maupun kita semua untuk lebih memperhatikan mereka.Jangan sampai program sosial selama ini hanyalah retorika semata dan belum menyentuh lapisan masyarakat yang benar benar menjadi tujuannya.
0 komentar:
Post a Comment