Random Post

.
Home » » Boediono Selangkah Lagi Duduk di BI-1

Boediono Selangkah Lagi Duduk di BI-1

Written By REDAKTUR on 07 April 2008 | 3:00 AM

Dukungan terhadap Boediono juga muncul Gedung Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. "Welcome back Boediono," demikian diungkapkan Deputis Senior Gubernur BI Miranda Goeltom. Akankah dukungan itu berbuah kenyataan?

Miranda Goeltom berharap agar pencalonan Boediono ini tidak mendapatkan hambatan. Sesuai dengan kapasitas dan kredibilitas Boediono, pencalonannya sebagai Gubernur BI ini sangat layak untuk mendapatkan persetujuan DPR.

"Rasanya akan sulit mencari figur lain yang lebih 'pas' dari Pak Boediono, sehingga saya termasuk yang sungguh berharap agar DPR cepat memberikan keputusan. Tentunya kita semua tidak mengharapkan adanya surprise lain, selain jawaban ya... untuk Pak Boediono," papar Miranda, kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (7/4).

Ketika ditanya tentang harapan atau komentarnya terhadap Boediono, Miranda menyambut positif. "Well, welcome back Pak Boed. Kehadiran Pak Boediono, tentu saja kami harapkan akan mampu menambah kredibilitas BI," tandasnya.

Apalagi Boediono, lanjut Miranda, sudah pernah di BI sehingga tidak akan sulit untuk memperbaiki apa pun yang memang perlu diperbaiki di bank sentral ini. Jika selama ini diributkan tentang kriteria yang pantas memimpin BI adalah orang dalam, maka Boediono adalah 'the real insider of Indonesia's central bank'.

Kalau 'kasak-kusuk' di DPR sempat meributkan BI memerlukan pemimpin yang kapabel dan berasal dari lingkungan dalam BI, maka Boediono adalah jawaban yang paling tepat tentang siapa yang layak memimpin BI.

Sementara itu ekonom Aviliani mempunyai harapan khusus terhadap Boediono jika memang pencalonan Boediono mendapat persetujuan DPR. Aviliani berharap Boediono bisa menjembatani moneter dan fiskal. Ia mengingatkan bank sentral harus benar-benar berpihak kepada perekonomian nasional.

"Coba perhatikan suku bunga, itu kan ditahan pada angka 8%. Kenapa? Ini kan artinya BI hanya memikirkan investor asing, sehingga suku bunga yang 8% itu tidak turun-turun. Jangan dong, BI Harus berpihak sungguh-sungguh kepada perekonomian nasional," kata Aviliani.

Ia menilai dalam kasus pemilihan Gubernur BI itu, kepentingan DPR menjadi sangat dominan dibandingkan kebutuhan BI sendiri yang memerlukan pemimpin baru. Buktinya, saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebelumnya, ada calon yang memang bagus malah tidak diberikan nilai seperti yang seharusnya.

Ia juga berharap agar ke depan BI bisa sepenuhnya mendukung pemerintah dalam sektor riil dan untuk mewujukan itu maka kebijakan-kebijakan BI harus berkoordinasi dengan kebijakan pemerintah.

Juru bicara Kepresidenan Andi Malarangeng kepada INILAH.COM mengungkapkan, presiden pada saat ini benar-benar mengikuti proses yang sedang berjalan di DPR terhadap pencalonan Boediono sampai bisa mendapatkan persetujuan.

Sangat wajar Presiden SBY berkonsentrasi menunggu hasil dari Senayan. Pengalaman buruk tentang ditolaknya dua cagub BI dari pemerintah belum lama ini, tentu membuat Presiden tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya.

Gubernur Bank Indonesia adalah sebuah jabatan benar-benar sangat prestisius. Semoga para anggota dewan sungguh-sungguh menyadari kebutuhan yang mendesak dari Bank Indonesia yang sedang menghitung hari untuk datangnya pemimpin baru mereka.

Dari Burhanudin Abdullah kepada Boediono, BI akan melangkah secara pasti menjadi lembaga yang tetap terhormat dan kredibel. Disegani seluruh kawan, yaitu sesama bank sentral di seluruh dunia. Semoga.
Share this article :

0 komentar:

.

.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PROPUBLIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger