Random Post

.
Home » » Harga Gabar di Kawasan Pantura Jawa Anjlok

Harga Gabar di Kawasan Pantura Jawa Anjlok

Written By REDAKTUR on 26 March 2008 | 3:00 AM

Sumber : PIKIRAN RAKYAT

Menjelang awal panen raya di Jawa Barat, harga gabah di beberapa daerah di Kab. Indramayu dan Cirebon justru anjlok Rp 200,00 hingga Rp 1.100,00/kg. Penurunan harga gabah di daerah pantura itu disebabkan rendahnya kualitas gabah akibat curah hujan yang masih tinggi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun "PR", Selasa (25/3), harga gabah kering pungut (GKP) di Kab. Cirebon berkisar antara Rp 1.600,00 sampai Rp 1.700,00/kg. Padahal pada awal Maret, harganya masih berkisar antara Rp 2.400,00 hingga Rp 2.500,00/kg.

Penurunan harga itu meresahkan petani, sebab terjadi sebelum panen raya. "Kalau belum panen raya saja sudah anjlok apalagi saat panen nanti. Ini pertanda tidak baik bagi petani," tutur Udaedi (52), petani di Desa/Kec. Kaliwedi, Kab. Cirebon.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kab. Cirebon, panen raya di wilayahnya akan dimulai awal April. Sedikitnya 30.000 ha sawah yang akan dipanen selama dua minggu pertama April.

Nunung (48), salah seorang pemilik penggilingan beras di Desa Jagapura Lor, Kec Gegesik, menuturkan, harga gabah anjlok karena kualitasnya buruk. Gabah hasil panen tahap awal, kadar airnya tinggi, antara 24 sampai 28 persen. "Selain itu, gabah terlihat kotor. Kulitnya tertutup lumpur," tuturnya.

Rusmin (56), petani di Desa Karangsambung, Kec. Arjawinangun mengatakan, penurunan kualitas gabah disebabkan hama kresek, akibat panen bersamaan dengan turunnya hujan disertai angin kencang. Menurut dia, tanaman padi yang memasuki umur panen diterjang angin, batang padi rebah, bulir gabah pun bercampur air dan lumpur.

Kadistanak Kab. Cirebon, Ir. H. Ali Effendi, M.Si., membenarkan serangan hama kresek dan penurunan kualitas gabah. "Ada baiknya, sawah yang mau dipanen disisir supaya tidak rebah. Dari pantauan kami, tanaman padi sekarang rentan rebah, soalnya petani kurang disiplin dalam penerapan pupuk berimbang," tutur dia.

Gabah "Gawon"

Merosotnya harga gabah juga dialami para petani di Indramayu. Menjelang panen, harga gabah sempat bertahan antara Rp 1.700,00/kg hingga Rp 1.800,00/kg di tingkat pembelian oleh tengkulak. Namun, dalam beberapa hari terakhir, tengkulak mematok harga pembelian Rp 1.600,00/kg untuk gabah yang baru dipanen dari sawah.

Penurunan harga tersebut diduga dipicu besarnya penjualan gabah bawon (gabah upah memanen) dan gabah remi (gabah yang dipungut dari sisa-sisa padi yang ada di jerami), yang langsung dijual oleh para buruh tani. Faktor lainnya adalah kualitas gabah yang cenderung merosot akibat guyuran hujan.

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Indramayu, H. Sofwan Hidayat mengatakan, buruh tani nyaris tidak memiliki posisi tawar saat menjual gabah hasil panennya. Hasil bawon atau catu yakni gabah yang diterimanya sebagai upah memanen, tidak mungkin disimpan karena desakan kebutuhan hidup sehari-hari. "Maka, pada harga berapa pun yang dipatok tengkulak, mereka bersedia melepasnya," ujarnya.

Bulog beli gabah

Subdivre Perum Bulog wilayah Karawang, berjanji akan segera membeli gabah petani. Untuk keperluan itu, subdivre telah mengerahkan mitra kerja dan anggota satuan tugas (satgas) ke spot-spot areal panen. "Hari ini juga kami meluncur ke lapangan untuk menyerap gabah petani," ujar Kepala Subdivre Karawang Dadang Edi Djumana, Selasa (25/3).

Menurut dia, selama ini Perum Bulog proaktif mengamankan harga gabah di tingkat petani. Namun, sejak satu tahun terakhir, harga gabah di Karawang selalu melampaui HPP, sehingga Bulog selalu kesulitan menyerapnya.

Demikian pula pada musim panen kali ini, harga gabah di Kab. Karawang tetap masih berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP). "Harga yang dikeluhkan para petani di Karanglinggar itu sebenarnya masih sesuai HPP. Namun, karena kondisi gabah mereka kurang bagus, harganya seolah-olah rendah," kata Dadang.

Dikatakan, jika disesuaikan dengan tabel rafaksi, gabah dengan kadar air 25 hingga 30% ditambah bulir hampa mencapai 15%, gabah tersebut masih wajar dibeli Rp 1.600,00-Rp 1.700,00/kg.
Share this article :

0 komentar:

.

.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PROPUBLIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger