Niat Grup Bakrie menjual Lapindo Brantas Inc yang menyisakan lumpur di Sidoarjo terkabul. Pasalnya, pemegang saham PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) menyetujui konversi utang kedua anak usahanya, Kalila Energy Limited (KEL) dan Pan Asia Interprise Limited (PAN) kepada Minarak Labuan Co. Sekadar diketahui, KEL dan PAN merupakan pemilik Lapindo Brantas.
Oleh sebab itu, secara sah, Grub Bakrie tidak lagi bertanggung jawab terhadap luapan lulpur Siodarjo, dan dialihkan kepada Minarak Labuan.
Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk Christian Ponto mengatakan, utang yang dikonversikan dengan saham kedua perusahaan itu mencapai USD17 juta dari total utang KEL dan PAN sebesar USD30 juta.
"Dengan konversi ini, saham EMP di kedua perusahaan itu terdilusi menjadi 0,01 persen di masing-masing perusahaan, sedangkan kepemilikan Minarak masing-masing menjadi 99,9 persen," kata dia saat konferensi pers usai RUPS di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (14/3/2008).
Menurut Investor Relations EMP Herwin Hidayat, dengan dilepasnya Lapindo, performa perusahaan akan lebih baik. Diperkirakan, tahun depan bisa tumbuh hingga 35 persen.
"Jujur, dengan dilepasnya KEL dan PAN, debt equity ratio kita meningkat menjadi 90 persen," aku Herwin.
Selain menyetujui penjulan Lapindo, RUPS EMP juga memutuskan penambahan satu komisaris independen, yakni S Zuhdi Pane. Serta menyetujui untuk menjaminkan seluruh aset perseroan dalam rangka mencari pendanaan.
Home »
» Bye-bye Lapindo
Bye-bye Lapindo
Written By REDAKTUR on 16 March 2008 | 7:54 PM
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Post a Comment