Random Post

.
Home » » Sekitar 27,25 Juta Orang Mudik

Sekitar 27,25 Juta Orang Mudik

Written By REDAKTUR on 10 September 2009 | 11:01 PM

Pemerintah memperhitungkan, ketersediaan sarana dan prasarana angkutan dibandingkan dengan permintaan pada arus mudik Lebaran tahun ini cukup memadai. Kelancaran arus mudik akan lebih banyak ditentukan oleh manajemen lalu lintas.

Pemerintah juga optimistis stok bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak tersedia memadai dengan harga yang relatif stabil.

Kondisi antisipasi peningkatan aktivitas masyarakat pada saat Lebaran itu dijelaskan Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Kepala Kepolisian Negara RI (Polri) Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/9).

Menteri Perhubungan mengemukakan, jumlah penumpang angkutan umum pada arus mudik mendatang diprediksi 16,25 juta orang, sedangkan pengguna sepeda motor dan mobil pribadi mencapai 11 juta orang. Total 27,25 juta orang turut dalam mobilisasi arus mudik.

Untuk keperluan itu, tersedia angkutan umum berupa 34.358 bus, 119 kapal penyeberangan, 725 kapal angkutan, 276 pesawat, dan 227 rangkaian kereta api. Semua moda transportasi umum ini menyediakan total kapasitas 36,4 juta tempat duduk.

”Dapat dikatakan, permintaan dibandingkan dengan ketersediaan sarana dan prasarana sudah cukup memadai. Pengaturan atau manajemen lalu lintas akan jadi titik tumpu perhatian dalam memperlancar arus mudik Lebaran,” ujar Jusman.

Kamera pemantau


Dibandingkan dengan pengaturan lalu lintas pada arus mudik tahun 2008, ungkap Jusman, tahun ini dilakukan sejumlah peningkatan yang signifikan. ”Misalnya pada pengawasan terhadap pengguna kendaraan, mulai sepeda motor dengan tiga penumpang sampai bus. Ada juga polisi dengan sepatu roda, serta penggunaan kamera pemantau CCTV (closed circuit television) yang terpusat dalam satu komando,” ujar Jusman.

Kepala Polri menambahkan, kamera pemantau untuk pertama kalinya digunakan di kawasan-kawasan yang berpotensi mengalami tingkat kepadatan tinggi, seperti di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hal ini dikoordinasikan Polri dengan Departemen Perhubungan dan Departemen Pekerjaan Umum. Polisi juga mempertajam pengaturan pola buka-tutup jalan.

”Dulu, misalnya, ada kemacetan dua jam, itu akan kami turunkan,” ujar Kepala Polri.

Selain pengaturan lalu lintas, kerawanan kriminalitas juga menjadi fokus perhatian kepolisian. Khusus untuk jalur kereta api, kepolisian menurunkan 1.555 personel Brigade Mobil (Brimob) untuk pengamanan jalur Bandar Lampung-Kertapati (Palembang), Merak-Manggarai, dan Jakarta-Jawa Timur.

Mari Elka Pangestu menambahkan, kenaikan harga pada Lebaran umumnya sebesar 5-10 persen, kecuali harga produk yang tidak tahan lama, seperti cabe merah, bawang merah, daging, dan ayam.

120.776 polisi

Secara terpisah, Kepala Biro Pembinaan dan Operasi Markas Besar Polri Brigadir Jenderal (Pol) Edhi Susilo, Kamis di Jakarta, mengatakan, Polri mengerahkan 120.776 personel untuk pengamanan Lebaran 2009. Prioritas utama pengamanan adalah Lampung, Jawa, dan Bali dengan jumlah total personel yang diterjunkan 60.396 orang.

Prioritas kedua adalah daerah penyangga seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan dengan jumlah personel yang akan dikerahkan 26.165 personel.

Untuk daerah-daerah imbangan seperti Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan Tengah bakal dikerahkan 22.316 personel. Sisanya, 11.899 personel, akan disiagakan untuk daerah pendukung, seperti Papua, Sulawesi Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

Edhi mengungkapkan, pelaksanaan operasi pengamanan Lebaran tersebut akan dimulai pada 13 September hingga 28 September.

”Operasi ini merupakan operasi kepolisian kewilayahan kendali pusat. Jadi, tanggung jawab sepenuhnya pada polda. Mabes Polri sifatnya hanya mem-back up,” kata Edhi saat memberikan keterangan pers mengenai Operasi Ketupat Lebaran Polri 2009.

Edhi menambahkan, sasaran utama operasi adalah pengamanan tempat-tempat ibadah umat Islam, pusat perbelanjaan, pasar tumpah, permukiman rumah yang ditinggalkan penghuninya, dan jalan tempat digelarnya takbir keliling. Selain itu, jalur untuk mudik dan balik Lebaran, terminal bus, stasiun, bandara, pelabuhan laut, tempat pemberhentian bus, dan sungai.

”Kami juga memfokuskan pada tempat rekreasi, gudang kebutuhan pokok masyarakat dan distribusinya, di samping obyek vital dan obyek khusus,” ujar Edhi.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Nanan Soekarna menambahkan, dari hasil survei kepolisian, Bakauheni (Lampung), Merak (Banten), Jalan Tol Cikampek, Jalan Tol Kanci (Cirebon), dan Nagreg menjadi tempat paling rawan kemacetan lalu lintas arus mudik dan balik Lebaran. Polri akan memberikan perhatian khusus untuk daerah-daerah itu.

Sisir rel kereta api

Terkait pengamanan, menjelang mudik Lebaran, tim Brimob Polda Jawa Tengah mulai menyisir rel kereta api di sejumlah titik rawan di jalur pantai utara Jawa Tengah. Kamis kemarin, misalnya, dua petugas Brimob bersenjata lengkap berjalan menyusuri rel kereta dari Stasiun Bulakamba, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, ke arah timur sejauh 10 kilometer. Setelah menemui tim Brimob lain dari arah berlawanan, mereka kembali ke arah stasiun.

”Kami sedang persiapan, memantau jalur untuk pengamanan saat H-7 (tujuh hari sebelum Lebaran) hingga H+7 (tujuh hari setelah Lebaran) di jalur kereta api ini. Baru tahun ini Brimob disebar di jalur kereta api, biasanya di jalan raya saja. Kami sambil memeriksa penambat rel karena mudah sekali dicuri,” kata Brigadir Kepala Darudin dari Detasemen Pelopor B Satuan Brimob Polda Jawa Tengah.

Sementara itu, jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat dari Cikampek hingga Losari mulai dibuka empat lajur pada Kamis malam. Pembukaan itu menandai perbaikan jalur pantura selesai.

Kepala Balai Besar Jalan Nasional Pantura Wilayah IV Jawa Barat-Banten Purnomo ketika dihubungi mengatakan, alat-alat berat yang masih ada di jalur Karangampel-Celancang segera dipindah agar kendaraan melaju di empat lajur. (KOMPAS)
Share this article :

0 komentar:

.

.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PROPUBLIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger