Random Post

.
Home » » Penurunan BI Rate Belum Mampu Dongkrak IHSG

Penurunan BI Rate Belum Mampu Dongkrak IHSG

Written By REDAKTUR on 07 January 2009 | 3:56 AM


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk di zona merah, seakan mengabaikan sentimen positif pemangkasan suku bunga BI rate. Investor beramai-ramai merealisasikan keuntungan setelah pembelian saham besar-besaran di awal tahun.

Pada perdagangan saham, Rabu (7/1), IHSG ditutup melemah 14,067 poin (0,98%) menjadi 1.421,470. Indeks LQ-45 turun 2,828 poin (0,97%) menjadi 287,524 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,204 poin (0,95%) menjadi 230,991.

Bursa Efek Indonesia (BEI) di awal perdagangan dibuka menguat 1,44% di level 1.456 dan terus merambat naik hingga pada sesi siang berada di level 1.463. Namun, pada sesi kedua, IHSG kembali terpuruk hingga ke level 1.421 diterpa aksi profit taking.

Analis Bhakti Securities Budi Ruseno mengatakan, penguatan IHSG di sesi awal dipicu naiknya bursa regional dan global. Sedangkan setelah Bank Indonesia (BI) mengeluarkan kebijakan memangkas suku bunganya secara agresif sebesar 50 basis poin, investor malah merealisasikan keuntungannya.

Ideks sejak awal pekan ini memang sudah menguat 6%. “Setelah di awal perdagangan digunakan untuk membeli, pelaku pasar memanfaatkan sesi kedua untuk ambil untung,” katanya.

Kasus penggelapan dana nasabah di Sarijaya Sekuritas membuat pelaku pasar khawatir akan banyaknya kasus serupa yang akan muncul. Meski begitu Bapepam dan BEI menegaskan kasus Sarijaya tidak berdampak sistemis.

Sehingga di tengah sentimen positif penurunan BI Rate oleh BI sebesar 0,5% menjadi 8,75%, pelaku pasar akhirnya memilih untuk merealisasikan keuntungan setelah pembelian saham besar-besaran di awal tahun.

BI menurunkan tingkat suku bunga 50 basis poin (bsp) hingga mencapai 8,75%. Langkah ini sesuai dengan keinginan ekonom dan pelaku pasar yang mengharapkan adanya penyesuaian tingkat suku bunga terhadap kondisi perekonomian global.

Deflasi yang terjadi pada Desember 2008 sebesar 0,04% memuluskan upaya BI. Apalagi di penghujung 2008, inflasi tahunan sudah turun hingga level 11,06%. Pemerintah berharap pada 2009 ini tingkat inflasi dapat ditekan kembali hingga ke kisaran 5-7%.

Budi melanjutkan, sebenarnya IHSG pada sesi pagi sempat menguat dipicu kenaikan saham sektor perkebunan CPO seiring melonjaknya harga komoditas itu dalam dua bulan terakhir. Harga CPO di pasar derivatif Malaysia terpantau melesat hingga level RM 2.000. Namun hal itu tidak mampu menghalau tekanan aksi profit taking investor pada akhir perdagangan.

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia mencatatkan transaksi sebanyak 93.131 kali, dengan volume 6,474 miliar unit saham, senilai Rp 4,890 triliun. Sebanyak 56 saham naik, 96 saham turun dan 60 saham stagnan.

Saham-saham yang mengalami pelemahan harga antara lain PT Astra Argo Lestari (AALI) turun Rp 600 ke Rp 11.700, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) anjlok Rp 400 menjadi Rp 12.000, PT Unilever (UNVR) merosot Rp 400 ke level Rp 7.800, PT Telkom (TLKM) melemah Rp 300 menjadi Rp 6.900, serta PT Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 menjadi Rp 7.550

Saham PT Indosat (ISAT) juga melemah Rp 200 menjadi Rp 5.550, PT Bank Central Asia (BBCA) terkoreksi Rp 125 di posisi Rp 3.350, PT Bumi Resources (BUMI) ditutup melemah Rp 80 ke Rp 770, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp 80 menjadi Rp 1.950, PT Bank Mandiri (BMRI) melemah Rp 75 ke Rp 2.075, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp 75 ke Rp 4.700.

Sedangkan saham-saham yang naik harganya antara lain, PT Astra International (ASII) naik Rp 950 menjadi Rp 13.500, PT International Nickel Indonesia (INCO) naik Rp 375 menjadi Rp 2.600, serta PT United Tractor (UNTR) terangkat Rp 300 ke level Rp 5.450.

Demikian pula saham PT Gudang Garam (GGRM) menguat Rp 150 menjadi Rp 4.575, PT Aneka Tambang (ANTM) naik Rp 50 menjadi Rp 1.230, dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) terangkat Rp 10 menjadi Rp 740.

Perdagangan di bursa Asia ditutup bervariasi. Indeks Shanghai Composite China ditutup turun 13,13 poin (0,68%) pada level 1924.01. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 522,05 poin (3,37%) pada level 14.987,46.

Sementara itu, indeks Sensex di bursa India anjlok tajam 692,37 poin ke level 9.643,56 setelah pendiri sekaligus Chairman Satyam, B Ramalinga Raju mengakui bahwa pihaknya telah memalsukan neraca keuangan dan asetnya.

Kemudian, indeks Nikkei 225 di bursa Jepang naik 158,40 poin (1,74%) ke level 9.239,24, dan indeks Straits Times Singapura melemah 31,82 poin (1,66%) menjadi 1.881,84. Adapun indeks KLCI di bursa Malaysia naik 0,6% di level 927,62, serta indeks Kospi di bursa Korea naik 2,84% pada level 1.228,17.

Bursa saham Wall Street dinihari tadi ditutup menguat paska presiden terpilih AS Barack Obama menyatakan akan mengajukan rencana stimulus perekonomian sebesar US$ 775 miliar.

Indeks Dow Jones naik 62,21 poin (0,69%) ke level 9.015,10, indeks S&P 500 menguat 7,25 poin (0,78%) ke level 934,7 dan indeks Nasdaq Composite Index melonjak 24,35 poin (1,5%) ke level 1.652,38.
Share this article :

0 komentar:

.

.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PROPUBLIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger