Jaksa Agung Resmikan Sekolah Antikorupsi Diponegoro

Sekolah Anti Korupsi Diponegoro yang di SMA Negeri 3, Jakarta Selatan, Kamis (4/12), diresmikan Jaksa Agung, Hendarman Supandji.

Jaksa Agung mengatakan dalam sambutannya, Sekolah Anti Korupsi itu, ditujukan untuk mendidik anak muda yang berkarakter jujur, serta menumbuhkan tekad bahwa korupsi itu jahat.

"Sekolah Anti Korupsi untuk mendidik bangsa yang berkarakter jujur," katanya dalam acara yang dihadiri pula oleh Rektor Universitas Diponegoro (Undip).

Ia mengatakan untuk melawan korupsi, maka perlu adanya kombinasi antara represif, preventif, dan edukatif. "Sekolah Anti Korupsi merupakan edukatif," katanya.

Hendarman mengatakan, setiap tahun kasus korupsi semakin meningkat baik itu yang ditangani Kejagung, kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Korupsi itu sudah menjadi kejahatan trans-nasional," katanya.

Ia menyebutkan dasar penggunaan nama Pangeran Diponegoro itu, tidak lain agar memberikan teladan dalam bersikap jujur, sederhana dan tegas.

Dikatakannya, Pangeran Diponegoro tanpa pamrih memperjuangkan hak-hak rakyat karena korupsi di VOC. "Sikap Diponegoro harus menjadi teladan bagi bangsa Indonesia," himbaunya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Indonesia, Dody Susanto, mengatakan, kehadiran Sekolah Anti Korupsi itu, untuk menumbuhkan anak muda yang berwatak jujur.

"Sekolah ini juga, momentum anak muda untuk memberikan kesadaran hukum di masyarakat," katanya.

Selain itu, kata dia, sekolah anti korupsi itu, untuk membangun solidaritas yang akan menjadi gerakan budaya dalam memberantas korupsi. "Sekolah Anti Korupsi diharapkan ke depannya menjadi gerakan budaya," harapnya.