Random Post

.
Home » » Kemacetan Sebabkan Gangguan Otak?

Kemacetan Sebabkan Gangguan Otak?

Written By REDAKTUR on 11 April 2008 | 9:26 PM

Terjebak kemacetan berjam-jam, menghirup asap knalpot dan mencium bau mesin yang kelelahan tidak hanya menimbulkan stres pada saat itu, melainkan merusak fungsi otak untuk jangka panjang.

Peneliti Belanda menemukan abu halus seukuran nanopartikel mampu melintas dari udara yang dihirup, tancap langsung ke ruang-ruang kecil dalam otak.

Dugaan ini telah lama mengemuka namun untuk pertama kalinya Paul Borm dari Zuyd University mampu mendemonstrasikan perubahan aktifitas otak.

Mulanya, kata Brom, kita berspekulasi mengenai efek partikel berbahaya yang hidup bebas di udara penuh polusi, seperti kota-kota besar dimana kadar abu halus amat tinggi.

Tidak diragukan lagi pengaruh jangka panjang dari serbuan nanopartikel terhadap fungsi otak normal dan mengganggu kemampuan mengolah serta menyimpan informasi.

Borm bersama timnya menempatkan 10 orang partisipan di ruangan penuh dengan asap knalpot selama satu jam dan memonitor pergerakan otak menggunakan electroenchalograph (EEG). Kadar asap knalpot sama dengan jalan raya yang macet atau garasi tertutup.

Setelah 30 menit pola pergerakan otak menunjukkan respon stres menyebabkan perubahan pengelolaan informasi dalam otak.

Namun seperti diakui Borm penelitian ini masih berlanjut untuk menemukan efek klinis dari stres yang ditimbulkan, dan apakah ini akan memicu dampak verbal atau nonverbal, kecerdasan dan daya ingat.

Hasil penelitian ini menambah daftar panjang dosa nanopartikel yang terbang bebas di udara penuh polusi. Sebelumnya, partikel ini bertanggungjawab atas meningkatnya penyakit pernafasan dan jantung.
Share this article :

0 komentar:

.

.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PROPUBLIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger