9 Bank Mundur dari KKPE

Sebanyak sembilan bank pelaksana program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) sejak akhir 2007 mengundurkan diri sebagai penyalur kredit untuk petani. Kini tinggal 20 bank saja yang masih berkomitmen.


Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pembiayaan Departemen Pertanian, Mat Syukur di Jakarta, Senin (14/4).


"Bank yang mengundurkan diri dari KKPE tersebut semuanya merupakan Bank Pembangunan Daerah. Mereka memilih untuk mengikuti program yang dicanangkan pemerintah daerah," katanya.


Ke sembilan bank yang mundur dari KKPE tersebut yakni BPD Maluku, BPD Sulawesi Utara, BPD Sulawesi Tengah, BPD Kalimantan Timur, BPD Kalimantan Tengah, BPD Kalimantan Barat, BPD Riau, BPD DKI Jakarta dan BPD Lampung.


Sementara itu, 20 bank pelaksana KKPE 2008 yakni untuk bank umum meliputi BRI, BNI, Mandiri, Bukopin, BCA, Bank Agro Niaga, BII, Bank Niaga dan Danamon. Sedangkan BPD yang masih mengikuti program KKPE yakni BPD Jabar, BPD Jateng, BPD Yogyakarta, BPD Jatim, BPD Sumut, BPD Sumbar, BPD Sumsel, BPD Bali, BPD Kalsel, BPD Sulsel dan BPD Papua.


Menyinggung realisasi penyaluran KKPE sejak 2001 hingga Januari 2008, kata dia, mencapai Rp 5,1 triliun atau 47,34% dari jumlah plafon yang disediakan sebesar Rp 10,86 triliun. Dari plafon Rp 10,86 triliun tersebut untuk pengembangan padi, jagung dan kedelai Rp 2,24 triliun, pengembangan ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan sorgum Rp 1,67 triliun dan Budidaya tebu Rp 2,93 triliun.


Selain itu, untuk pengembangan cabai, bawang merah, kentang, pisang dan jahe sebanyak Rp 1,47 triliun, pengembangan peternakan Rp 2,24 triliun, serta pengadaan pangan gabah, jagung dan kedelai Rp 294,84 miliar.


Ketika dilaksanakan pada 2001 program kredit untuk pertanian tersebut bernama Kredit Ketahanan Pangan (KKP) dengan plafon Rp 2,08 triliun. Kemudian pada pertengahan 2007 diubah menjadi KKPE serta peningkatan plafon menjadi Rp10,86 triliun.